Price Rp 88.000
304 pages - Soft Cover - - Language: Bahasa Indonesia - Published by Caitra Books Indonesia - Estimasi berat: 600 grams
Setiap ibu itu unik dan berlimpah kisah indah yang layak dibagikan untuk semua. Ada sejuta cerita tentang mereka yang dapat mengundang decak kagum. kegigihan, cinta, dan perjuangan menjadi lentera mereka dalam jalani hidup. Faktanya, bahwa seorang Ibu mampu melakukan banyak hal luar biasa yang mungkin tidak ia sadari. Semua itu dilakukan semata-mata atas nama �Cinta Keluarga�. Seorang ibu yang juga pejuang emansipasi wanita, R.A. Kartini mengungkapkan, �Di pangkuan perempuanlah seseorang mulai belajar merasa, berpikir, dan berkata-kata.� Buku Indahnya Jadi Ibu ini, membuka cakrawala tentang indahnya dipercayakan oleh Sang Pencipta menjadi seorang ibu. Di dalamnya berisikan pengalaman luar biasa dari sembilan ibu hebat. Mereka punya jurus-jurus jitu untuk membahagiakan keluarga. Super mom yang menjadi kebanggaan anak-anak dan suami. Sungguh dedikasi manis yang tak tergantikan. Mereka adalah� Astri Nugraha, pengusaha design studio dan catering, mengaku sangat bersyukur menjadi ibu dengan empat anak tanpa pembantu. �Suamiku sangat terlibat dalam urusan rumah tangga, urus anak, bahkan rela sampai jadi kurir catering,� tuturnya. Mona Ratuliu, artis dan presenter, �Ya Allah, ternyata apa yang telah saya lakukan sebagai orangtua, salah semua. Sedangkan Davina (anak pertama) sudah umur 6 tahun. Banyak pe-er yang harus saya tuntaskan.� Alia Jumhur Hidayat, � Karena hidup itu untuk berbagi. Menjadi donor ASI untuk 18 bayi memang bukan hal mudah, tetapi ada kenikmatan tiada tara, bisa membantu mereka.� Yuanita Rohali, Chief Financial Officer Bakrie Energy International memiliki komitmen yang tidak biasa. �Suami adalah pengabdian nomor satu, anak-anak adalah amanah, tidak ada yang boleh diabaikan. Satu-satunya bola yang boleh �jatuh� adalah saya sendiri.� Donna Agnesia, presenter & bintang iklan, �Negosiasi dan komitmen menjadi kunci untuk memuluskan jalan kami sebagai pasangan suami-istri. Tuhan mengaruniakan kami dengan tiga anak dan tentulah itu takkan terjadi, kecuali Tuhan tahu kami mampu menjaga mereka.� Alissa Wahid, lulusan psikologi Universitas Gadjah Mada, yang juga putri sulung dari Presiden ke-4, Abdurrahman Wahid, � Walau saya merasa telah dibesarkan dengan baik oleh kedua orangtua, namun pola pengasuhan mereka tidak bisa diboyong ke dalam rumahtangga saya. Ada banyak toleransi dan pertimbangan.� Melanie Putria, donatur ASI, model, presenter, �Papa tergolong orang yang otoriter, sekali berucap, tidak ada yang berani membantah. Situasi ini yang hendak aku terapkan terbalik pada anakku kelak. Aku tidak ingin seorang anak tumbuh dengan perasaan takut, dan tertekan di rumah.� Jana Parengkuan, ibu empat anak, model dan owner The Baked Shops, �Sebelum menikah, karierku lagi bagus, modeling, banyak jadwal pemotretan, dan iklan. Banyak yang berpikir karierku akan terganggu setelah menikah. Tapi aku tidak ragu, justru dengan pernikahan membuka banyak peluang dan kesempatan karier.� Memes, ibu dari dua anak, dan istri musisi kenamaan Addie MS, �Hampir 25 tahun pernikahan, tentu kemesraan ada on and off, terus cari solusinya. Saat bertemu dengan konflik, kami biasa meredakannya dengan saling surat-menyurat. Bukan berisi rayuan atau kata-kata manis, melainkan segala teguran yang hendak kita ucapkan. Ini lebih efektif untuk menyaring emosi.� Segudang cerita inspirasi ini selengkapnya dapat dibaca pada buku �Indahnya Jadi Ibu�. Selamat membaca Bunda, berbahagialah!
0 komentar:
Posting Komentar